Arsiparis Itu Apa Sih? Mengenal Profesi Penjaga Memori Bangsa dan Kode Etiknya

 


Ketika mendengar kata "arsip", banyak yang mungkin membayangkan tumpukan dokumen tua berdebu. Namun, pernahkah Anda berpikir siapa orang di balik pengelolaan jutaan rekaman sejarah dan informasi vital negara? Merekalah para Arsiparis, sebuah profesi keren yang perannya jauh lebih dinamis dan strategis daripada sekadar menjaga dokumen.

Arsiparis adalah "penjaga memori" bangsa. Mereka adalah para profesional yang memiliki keahlian khusus untuk mengelola seluruh siklus hidup arsip, dari saat diciptakan hingga akhirnya disimpan sebagai warisan abadi atau dimusnahkan secara bertanggung jawab. Profesi ini bukan pekerjaan administratif biasa, melainkan sebuah jabatan fungsional yang diakui oleh negara dan memiliki landasan hukum yang kuat dalam UU No. 43 Tahun 2009 serta PP No. 28 Tahun 2012.

Jadi, Apa Sebenarnya Arsiparis Itu?

Menurut UU No. 43 Tahun 2009, Arsiparis adalah seseorang yang memiliki

kompetensi di bidang kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan formal dan/atau pendidikan dan pelatihan kearsipan. Mereka memiliki fungsi, tugas, dan tanggung jawab khusus untuk melaksanakan seluruh kegiatan kearsipan.

Sederhananya, mereka adalah arsitek dan manajer informasi. Jika data dan dokumen adalah bahan bangunannya, maka arsiparis adalah orang yang merancang, membangun, dan merawat "gedung" informasi tersebut agar kokoh, teratur, dan mudah diakses oleh siapa pun yang berhak.

Bukan Sekadar Menata, Ini Fungsi Vital Seorang Arsiparis

Tugas seorang arsiparis jauh melampaui menata kertas di rak. PP No. 28 Tahun 2012 menguraikan fungsi dan tugas mereka yang sangat vital bagi negara dan masyarakat, di antaranya:

  • Menjaga terciptanya arsip yang autentik dan terpercaya dari setiap kegiatan lembaga.

  • Menjaga keamanan dan keselamatan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban dan pelindung hak-hak keperdataan rakyat.

  • Menjaga keselamatan aset nasional dalam berbagai bidang, baik ekonomi, sosial, politik, hingga budaya, sebagai identitas dan jati diri bangsa.

  • Menyediakan informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Mereka memastikan bahwa jejak langkah perjalanan bangsa terekam dengan benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kode Etik: Kompas Moral Sang Penjaga Memori

Sebagai sebuah profesi terhormat, arsiparis diikat oleh sebuah kompas moral yang disebut Kode Etik Arsiparis. Dikeluarkan oleh Asosiasi Arsiparis Indonesia (AAI), kode etik ini menjadi pedoman perilaku dan standar profesionalisme. Menurut ANRI, beberapa prinsip utama dalam kode etik ini antara lain:

  • Melindungi Integritas Arsip: Arsiparis wajib menjaga keaslian dan keutuhan arsip, menolak untuk mengubah, merusak, atau menyembunyikan bukti.

  • Menjunjung Tinggi Profesionalisme: Mereka harus terus meningkatkan kompetensi dan pengetahuan di bidang kearsipan.

  • Memberikan Akses yang Adil: Arsiparis bertugas memberikan layanan akses yang sama dan adil kepada semua pengguna, tanpa memandang latar belakang.

  • Menjaga Kerahasiaan: Mereka wajib melindungi informasi rahasia yang terkandung dalam arsip dan tidak menyalahgunakannya untuk kepentingan pribadi.

Arsiparis di Era Digital: Tantangan dan Peran Baru

Di era digital, peran arsiparis tidak meredup, justru semakin krusial. Tantangannya kini bergeser dari mengelola arsip kertas ke mengelola arsip elektronik yang jumlahnya meledak setiap detik. Arsiparis modern dituntut untuk menguasai teknologi informasi, memahami manajemen big data, dan mampu merancang sistem kearsipan digital yang andal dan aman dari serangan siber. Mereka adalah garda terdepan dalam memastikan bahwa memori bangsa tidak hanya tersimpan, tetapi juga relevan dan dapat diakses di tengah derasnya arus informasi digital.

Penutup: Profesi Penting di Balik Layar

Arsiparis mungkin adalah profesi yang bekerja di balik layar, namun dampaknya terasa hingga ke garda depan pelayanan publik dan pertanggungjawaban negara. Mereka adalah para profesional berintegritas yang dengan teliti merajut, menjaga, dan menyajikan benang-benang sejarah bangsa. Jadi, lain kali Anda melihat sebuah dokumen sejarah yang tersaji apik di pameran atau situs web, ingatlah bahwa ada seorang arsiparis yang telah bekerja keras untuk memastikan memori itu sampai kepada Anda.